Jumat, 31 Juli 2009

DI TANGAN TUHAN ADA KEBERHASILAN

(Kej.24:1-67)

Abraham merasa sudah sangat tua, hatinya mulai gelisah manakala melihat anaknya Ishak belum mendapatkan pasangan hidupnya. Maka sebelum ajal menjemputnya diutuslah hambanya, eliezer, untuk mencarikan Ishak seorang istri. Namun Abraham berpesan dengan sangat agar calon mantunya nanti adalah orang yang berasal dari kaum leluhurnya di Haran. Padahal jarak antara Haran dengan Kanaan, tempat tinggalnya saat itu, sekitar 300 km, sebuah perjalanan yang sangat jauh untuk ukuran pada jamannya dengan tantangan yang cukup besar. konon perjalanan jarak jauh dipadang gurun seringkali menghadapi ancaman perampokan, terjebak dalam perang antar suku, ataupun badai pasir yang mematikan.

Si Eliezer sendiri semula ragu dengan keberhasilan perjalanan itu, Ia mengusulkan untuk membawa serta Ishak dalam misinya namun Abraham menolaknya. Abraham meyakinkan Eliezer bahwa Tuhan sendirilah yang akan membuat perjalanannya berhasil. Bagi Abraham pencapaian tanah Kanaan merupakan perjalanan iman yang sangat penting sehingga Ishak sebagai satu-satunya keturunan yang dijanjikan Tuhan untuk menduduki negeri tidak boleh melakukan perjalanan mundur ke Haran, terlalu berisiko, bisa-bisa Ishak tidak kembali ke Kanaan lagi, barangkali demikan pikir Abraham.

Akhirnya Eliezer berangkat juga ke Haran, kota Nahor saudara Abraham. Eliezer mewarisi keyakinan Abraham bahwa Tuhan sendirilah yang akan membuat perjalanannya berhasil. Setelah disertai Tuhan dalam perjalanan panjang penuh resiko sampailah Ia di pinggiran kota dekat mata air tempat para perempuan menimba air. Iapun menyerahkan keberhasilan misinya hanya kepada Tuhan. Ia meminta tanda bahwa perempuan yang sudi memberi dia dan unta-untanya minum adalah calon istri Ishak. Persis setelah Eliezer berdoa muncullah Ribkah hendak mengambil air. Setelah itu Eliezer menyapa ribkah dan meminta air kepadanya. Ribkahpun memberinya air beserta dengan unta-untanya. Persis seperti tanda yang diminta oleh Eliezer.

Kadang-kadang kita diperhadapkan dengan tugas,tanggungjawab, harapan, atau cita-cita yang terlihat demikian sulit. Bahkan didepan mata fana yang nampak adalah sebuah perjalanan yang penuh dengan kesulitan dan tantangan yang berat. kadangkala

Tidak ada komentar:

Posting Komentar